Museum Bank
Indonesia
Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat
Telp : (021) 2600158 Ext 8111, 8102, 8100
Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat
Telp : (021) 2600158 Ext 8111, 8102, 8100
Jam
operasional :
* Selasa – Kamis : 08.30 – 14.30
* Jumat : 08.30 – 11.00
* Sabtu – Minggu : 09.00 – 16.00
* Senin & hari libur nasional : Tutup
* Selasa – Kamis : 08.30 – 14.30
* Jumat : 08.30 – 11.00
* Sabtu – Minggu : 09.00 – 16.00
* Senin & hari libur nasional : Tutup
Tiket masuk
: Gratis
Museum Bank
Indonesia (MBI) ini terletak di kawasan kota tua Jakarta, di depan stasiun Beos
Kota, tepatnya di sebelah Museum
bank Mandiri. Museum ini awalnya merupakan sebuah rumah sakit Binnen
Hospitaal, lalu kemudian digunakan menjadi sebuah bank yaitu De Javashe
Bank (DJB) pada tahun 1828. Lalu setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1953,
bank ini di-nasionalisasikan menjadi bank sentral Indonesia atau Bank Indonesia.
Tapi tidak lama, yaitu tahun 1962, Bank Indonesia pindah ke gedung yang baru.
Gedung ini dibiarkan kosong, namun dewan gubernur BI menghargai nilai sejarah
yang tinggi atas gedung tersebut, sehingga memanfaatkan dan melestarikannya
menjadi Museum Bank Indonesia. Museum ini diresmikan pada 15 Desember 2006 oleh
gubernur BI, Burhanuddin Abdullah.
Kita kan melihat ruang brankas yang
terbuat dari pintu baja, mirip dengan yang ada di Museum Bank Mandiri, tapi di
Museum BI ini ruangannya lebih kecil. Di dalamnya adalah ruang numismatik
collection yang memberikan informasi sejarah alat tukar menukar yang
ada di Indonesia. Semua ditata rapi, lengkap dengan kaca pembesar agar
pengunjung dapat melihat lebih seksama. Di ruang itu juga terdapat pemandu yang
siap menjelaskan kepada pengunjung yang ingin bertanya. Di luar ruang terdapat
tempat duduk yang berbentuk koin raksasa dan juga uang kertas pecahan 10.000
yang dapat kita gunakan untuk berfoto dengan wajah kita. Di dekat pintu keluar
terdapat tempat penjualan cinderamata dan juga kantin (tapi saat itu keduanya
tutup).
Secara keseluruhan museum Bank
Indonesia ini mengagumkan. Bagaimana pengelola mendesain dan merawat kondisi
ruangan patut diacungi jempol. Standard yang digunakan semua kelas atas. Semoga
semua museum di Indonesia dapat mencontoh, dan akan berbenah diri, jangan hidup
segan mati tak mau. Percantik dirimu, karena dengan demikian akan semakin
banyak pencinta museum di Indonesia yang jumlahnya semakin langka.
Museum Bank Mandiri
Jl. Lapangan
Stasiun No. 1 Jakarta Kota
Telp : (021) 6902000
Telp : (021) 6902000
Jam buka
Selasa s.d
Minggu : 09.00 – 16.00 Wib
Senin atau
hari besar : Tutup
Sejarah museum
Berdiri tanggal 2 Oktober 1998. Museum yang
menempati area seluas 10.039 m2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche
Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang
merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi
perusahaan di bidang perbankan.
Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM)
dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani
& Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian bersamaan dengan lahirnya
Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember 1968, gedung tersebut pun
beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim), hingga akhirnya
legal merger Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD)
dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999), maka gedung
tersebut pun menjadi asset Bank Mandiri.
Arsitektur
bangunan museum
Gedung Museum Bank Mandiri (ex-Nederlandsche
Handel-Maatschappij (NHM)) dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde. Gedung
ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara
resmi Oleh C.J Karel Van Aalst,
Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur
Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik
Koleksi
museum
Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi
yang terkait dengan aktivitas perbankan "tempo doeloe" dan
perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan operasional
bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brandkast, dan
lain-lain.
Koleksi perlengkapan operasional bank "tempo
doeloe" yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang
mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal
press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti
bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. Di samping itu,
ornamen bangunan, interior dan furniture museum ini masih asli seperti ketika
didirikan.